Menu

Mode Gelap

Nasional · 19 Jun 2025 WIB

Doni Hutabarat Kritik Pemprov Jabar Soal Nilai SiLPA Mencapai 1,75 Triliun Rupiah Lebih


					Doni Hutabarat Kritik Pemprov Jabar Soal Nilai SiLPA Mencapai 1,75 Triliun Rupiah Lebih Perbesar

Bandung, Digitalstory.id – Anggota DPRD Jawa Barat Doni Maradona Hutabarat mengingatkan Provinsi Jawa Barat untuk tidak memandang sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun sebagai sesuatu yang membanggakan.

Pernyataan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini terlontar pasca rapat paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis 12 Juni 2025 kemarin dimana Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyampaikan nota pengantar pertanggungjawaban pelaksanaan APBD .

Menurut Erwan, sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun mencapai lebih dari Rp1,75 triliun.

“Alhamdulillah, dari keseluruhan transaksi anggaran dan realisasi APBD , kita berhasil mencatatkan SiLPA sebesar Rp1,75 triliun lebih. Ini menunjukkan efisiensi dan akuntabilitas yang terus kita jaga dalam pengelolaan keuangan daerah,” ujar Wagub Erwan

Baca Juga  Setelah Beberapa Pekan Tim Medis MER-C Tiba di Jalur Gaza Palestina

Merespon hal tersebut, Doni Hutabarat dengan tegas mengatakan bahwa seharusnya Provinsi Jawa Barat melihat perkara SiLPA ini dari 2 sisi yaitu positif dan negatif.

“SiLPA ini sebagai indikator capaian kinerja daerah adalah kompleks dan memiliki dua sisi, bisa menjadi indikator yang bagus maupun jelek, tergantung pada penyebab dan konteksnya,” kata Doni saat dihubungi awak , Kamis 19 Juni 2025.

Secara ideal menurut Doni, dalam penyusunan APBD, angka SiLPA seharusnya mendekati nol. Artinya, penerimaan pembiayaan dapat menutup defisit yang terjadi, dan anggaran dapat terserap secara optimal.
Oleh karena itu, untuk menilai kinerja daerah dari SiLPA, penting untuk menganalisis penyebab terbentuknya SiLPA tersebut.

Baca Juga  Lewat Pemberdayaan Perempuan Rentan, Srikandi Movement PLN Kokohkan Ekonomi Lokal

“Pertama, bisa saja SiLPA terjadi karena kegagalan penyerapan anggaran atau belanja yang tidak optimal, bisa juga karena kapasitas pelaksanaan yang lemah dari birokrasi yang lambat sehingga timbul masalah dalam pengadaan barang dan jasa,” tukas Doni.

Terdapat pula faktor dana menganggur dimana ada sejumlah uang kas pemerintah daerah yang menganggur dan tidak dimanfaatkan secara produktif untuk pembangunan atau pelayanan.

“Kalau perusahaan klaim efisiensi iya benar, tapi kalau pemerintah daerah ada SiLPA itu bukan jadi kebanggaan, SiLPA itu bukan keuntungan, tapi pemerintahnya yang tidak mampu menyerap anggaran,” pungkas legislator daerah pemilihan Bogor ini.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Sepuluh Provinsi Akan Dikukuhkan dalam HUT Ke-2 FPRMI di Aston Serang Banten

19 June 2025 - 20:22 WIB

Dewan Dedi Aroza Sosialisasikan Perda Nomor 5 Tahun 2017 untuk Pastikan Instrumen Hukum yang Komprehensif Bagi Pendidikan Jawa Barat

3 June 2025 - 20:46 WIB

Didapuk Jadi Plt Ketua PWI Kabupaten Bogor, Nurofik Fokus Pendataan Anggota dan Konferensi PWI Kabupaten Bogor

30 May 2025 - 13:48 WIB

Telkom Priangan Barat Serahkan Bantuan Sarana Air Bersih dan MCK Untuk Kp. Dalima Kabupaten Sukabumi

23 April 2025 - 21:30 WIB

1.111 Paket Sembako Disalurkan PLN Gunung Putri Lewat Program TJSL

18 April 2025 - 10:17 WIB

Soal Perda Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu, Dewan Doni Hutabarat Berikan Edukasi untuk Warga Ciawi

11 April 2025 - 12:07 WIB

Trending di Nasional