Menu

Mode Gelap

Polhukrim · 23 Feb 2024 WIB

Waspadai Otak-atik Suara Caleg DPR RI!


					Waspadai Otak-atik Suara Caleg DPR RI! Perbesar

Bogor, digitalstory.id — Waspadai otak-atik suara Calon Legislatif (Caleg) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) V Kabupaten Bogor yang bersaing Ketat untuk menuju kursi parlemen di Senayan.

Persaingan ketat di Dapil ‘neraka’ ini terutama memperebutkan kursi ke-9 atau kursi terakhir antara suara kedua Golkar dan Gerindra dengan dan .

Mengacu kepada aplikasi Sirekap KPU, Kamis 22 Februari 2024 pukul 23.00 WIB, jumlah suara masuk sebanyak 64,39% dari 15.228 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Berdasarkan Sirekap tersebut, dari total 9 kursi dari Dapil Jabar V Kabupaten Bogor yang diperebutkan, posisi pertama diraih Gerindra dengan total jumlah suara sah caleg dan partai sebanyak 236.89. Kemudian dipepet Golkar sebanyak 203.198.

Khusus Golkar dan Gerindra diprediksi mendapat dua kursi. Ketua Lembaga Survei (LS) Yayasan Visi Nusantara Maju (LS Vinus), Yusfitriadi, dalam keterangan resminya, Rabu, 21 Februari 2024, memaparkan partai Golkar berpotensi besar mendapatkan dua kursi, yakni di kursi kedua dan kursi kesembilan.

Baca Juga  Seperti SBY di Partai Demokrat, Jokowi Berikan Dampak Elektoral bagi PSI

Dijelaskannya, Partai Golkar meraih suara sebanyak 410.180 suara dari quick count. Berdasarkan metode Sainte-Laguë, raihan suara partai yang dibagi 3 dengan kursi pertama, yakni sebanyak 136.726 suara. Suara kursi kesembilan itu lebih tinggi dari suara yang hanya 130.966.

Sesuai Sirekap, PKS diprediksi mengamankan satu kursi dengan raihan suara total partai dan Caleg sebanyak 158.406. Disusul PKB 119.835 dan PDIP 110.769. Setelah itu, PAN sebanyak 108.849 dan Nasdem total 93.157.

Yang menarik, perebutan terjadi untuk menduduki kursi kesembilan. Yakni antara antara total 76.978 (Elly Yasin 44.934), total 74.012 (Anton S Suratto 23.499), serta suara kedua Gerindra (Mulyadi 31.685 suara atau Marlyn Maisarah 32.821) dan suara kedua Golkar (Apriyadi Malik 48.903).

Baca Juga  Everything I Learned About Mobile I Learned From Potus

Otak-atik Suara

Ketatnya persaingan suara Caleg di Kabupaten Bogor ini berindikasi pada upaya-upaya utak-atik suara rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Dari data dan informasi yang diperoleh, sejumlah oknum penyelenggara Pemilu 2024 hingga tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat termasuk tokoh Partai Politik (Parpol) diduga mulai kasak-kusuk untuk mengotak-atik suara.

“Beberapa orang mengaku mendapatkan tekanan baik dari penyelenggara maupun tokoh parpol agar mengamankan kursi kesembilan DPRI dari Kabupaten Bogor,” ujar salah seorang tim sukses parpol yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Menyikapi indikasi tersebut, tokoh masyarakat Kabupaten Bogor, H Acep Misbah Sudur alias H Bono, mengakui bahwa mafia-mafia politik akan selalu bergentayangan dalam setiap pesta demokrasi Pemilu.

“Permainan otak-atik suara yang melibatkan oknum penyelanggara seperti PPK dan KPU maupun pengurus parpol itu sudah rahasia umum. Saya sendiri baru-baru ini mendapatkan informasi yang sama baik di tingkat DPRI maupun DPRD,” ungkapnya, Jumat 23 Februari 2024.

Baca Juga  BNN-BEA DAN CUKAI BERHASIL GAGALKAN PENYELUNDUPAN GANJA THAILAND JARINGAN SINDIKAT NARKOTIKA INTERNASIONAL

Menurutnya, jika terbukti terjadi otak-atik suara maka calon yang bersangkutan harus dikenai sanksi. “Caleg tersebut harus didiskualifikasi. Ini kewajiban Bawaslu untuk melaporkan,” tegasnya.

Terpisah, mantan Ketua MPM KM Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Dydan Afridzal, menandaskan hal serupa. “Saya sangat mengecam keras adanya dugaan-dugaan kolusi dalam Pemilu 2024 ini terutama untuk perolehan suara tingkat . Hal ini menciderai kontestasi demokrasi di negara kita khususnya di Kabupaten Bogor,” tandas alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi Unida ini.

Menurutnya, dugaan terjadinya kecurangan yang melibatkan oknum badan adhoc KPU akan mencoreng lembaga yang seharusnya netral dari kepentingan. “Jika terbukti ada Caleg yang kongkalikong untuk menggelembungkan suara maka harus segera ditindak. Itu merusak Marwah demokrasi,” sebutnya.
(Apih)

Artikel ini telah dibaca 82 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun: Edaran 19 Mei Palsu, Kami yang Sah Secara Hukum

28 May 2025 - 20:31 WIB

Seperti SBY di Partai Demokrat, Jokowi Berikan Dampak Elektoral bagi PSI

20 May 2025 - 07:19 WIB

BNN-BEA DAN CUKAI BERHASIL GAGALKAN PENYELUNDUPAN GANJA THAILAND JARINGAN SINDIKAT NARKOTIKA INTERNASIONAL

5 August 2024 - 20:47 WIB

Gabungan Partai Pemenang Pemilu Bisa Antar Calon Bupati Jadi Pemenang Pilkada di Cianjur

18 July 2024 - 19:30 WIB

M. Hardhy Muslim Calon Kuat Bupati Buton Utara

19 June 2024 - 13:42 WIB

Suara Jaro Ade Menguat, Ismail dan Tim RAJA Siap Turun Tangan

16 April 2024 - 19:28 WIB

Trending di Headline